Minggu, 09 Januari 2011

pengintal benang tua

kembali berdecit langkah kaki yang kutatih kembali kejalan pulang

terkekang kesegaran pada pasir yang tertiup angin malam

bertambah sayu gurat wajah yang kulihat

meski ketegaran semakin kokoh meski ombak terus hantam tak ada letih

beribu tawa tercipta saat pemain lakon berlaga bagaikan raja

namun kancil tetap saja terjaga saat rumput mulai tumbuh di kala hujan mulai mereda

hanya berharap sedikit dari mesin pengintal benang tua yang sudah terdengar begitu renta

dan si kecil akan tumbuh

by.Gerri Irman Nugraha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar